Setelah melalui banyak proses yang panjang dan melelahkan akhirnya kita pun lulus dari perkuliahan, meninggalkan kehidupan kampus dan welcoming the new real life. Yup, Selamat Datang Dunia Kerja! Yang dulu uang saku dan segala kebutuhan masih ditanggung orang tua, waktu yang fleksibel bisa hang out kapan aja, dan dosen yang ngasih banyak toleransi kalo telat ngumpulin tugas. Karena di dunia kerja, semua ditanggung sama diri kita sendiri!
Yang pasti di dunia kerja nanti kita udah nggak bisa kayak gitu dong, biaya hidup harus kita tanggung sendiri karena kita udah punya gaji, waktu yang kita punya nggak bisa sefleksibel dulu karena udah ada jam kantor yang nggak bisa diganggu gugat, ataupun atasan yang nggak bisa ngasih banyak toleransi kayak dosen kita. Tapi emangnya dunia kerja seketat itu ya? Tenang girls, dunia kerja nggak semenyeramkan itu kok. Kita cuma perlu mengenal lebih dekat dan nyari tahu hal-hal apa aja sih yang harus kita pahami as a first jobber. Kira-kira apa yang kita harus pahamin di dunia baru ini? Gogirl! coba kasih contekannya ya.
1. GAJI PERTAMA
“Pertama, bingung banget sih karena nggak biasa dapet uang dari hasil kerja sendiri, jadinya kesenengan dan memakai uang itu buat fasilitas membahagiakan diri sendiri karena udah capek kerja." – Annisa (22)
“Setelah dapat gaji pertama, yang gue lakuin adalah budgeting di setiap sektor hehe, sekian persen untuk nabung, sekian persen untuk kebutuhan sehari-hari dan sekian persen untuk main, belanja dll." – Natrya (21)
Yup, sebagai first jobber kita pasti excited banget dong buat dapetin gaji pertama. Nah tapi jangan sampe kita salah dalam memperlakukan our first salary ini, bisa jadi gaji pertama yang harusnya bisa kita maknai malah habis nggak jelas. Gaji pertama biasanya belum sebesar gaji-gaji kita selanjutnya. Hal yang harus kita lakuin adalah mengalokasikan gaji kita dengan seimbang, misalnya sekian persen menabung, karena kita nggak mau kan jadi beban orang tua lagi. Makanya kita harus menyisihkan sekian persen untuk kebutuhan sehari-hari selama sebulan ke depan. Yang paling bener adalah membaginya kayak gini:
- Sebanyak 25 persen gaji kita untuk tabungan
- Keperluan wajib (ongkos pulang pergi ke kantor, bensin atau ongkos angkutan umum)
- Makan siang
- Beli keperluan bulanan (sabun, makeup, dll)
- Rekreasi (nonton, hangout, dll)
Dan karena ini gaji pertama, kita pasti ingin dong memaknainya dengan membahagiakan orang-orang terdekat, misalnya dengan mentraktir mereka. Beli barang buat memori pengingat kita di masa depan juga bisa. Pilih yang ever lasting, kayak misalnya jam tangan, jadi kita bisa selalu inget perjuangan kita di awal kerja pas make barang tersebut.
2. KONTRAK KERJA
“Awal kerja gue kontrak dulu selama 1 tahun lalu lanjut 6 bulan dan baru diangkat jadi karyawan tetap." - Silviani (21)
“Kontrak gue sih 6 bulan, abis itu ada evaluasi kayak sidang skripsi kalo kuliah, ya kalo lolos diangkat jadi pegawai tetap, tapi kalo nggak ya di-cut." – Essar (22)
Kita juga harus tau kalo di dunia kerja ada yang namanya kontrak kerja, dan beda-beda pelaksanaannya di setiap perusahaan. Ada yang mempraktekkan kontrak kerja 6 bulan, 1 tahun atau bahkan lebih, tapi ada juga kok perusahaan yang nggak memakai sistem kontrak di perusahaannya. Contohnya, ada perusahaan yang menggunakan sistem kontrak pertama 3 bulan, lalu review, dan kontrak kedua selama 1 tahun, baru kalo karyawan dievaluasi secara personal dan profesional, baru deh diangkat menjadi pegawai tetap. Tapi kalo sebaliknya, perusahaan akan menginfokan kalo karyawan tersebut masa kerjanya akan habis di akhir periode kontrak. Jadi kita harus bisa menunjukkan perform sebaik mungkin setiap saat guys. Tapi ada juga perusahaan yang menggunakan sistem kontrak 5 tahun langsung seperti perusahaan-perusahaan BUMN atau BUMD yang mungkin tahap seleksinya sedikit sulit ya. Hal ini biasanya sudah dibicarakan dari awal pemberian penawaran kerja jadi kita bisa menentukan apakah kontrak kerja yang ditawarkan cocok atau nggak nih sama kita. Ada baiknya juga kita nyari tau soal detail mengenai peraturan pemerintah soal sistem kontrak kerja di Indonesia.
3. ATURAN LEMBUR
“Buat sistem lembur sendiri itu diitung dari jam 7 malam di weekday dan all hours di weekend. Tapi kalo di perusahaan gue sih lembur masuknya ke loyalitas terhadap perusahaan jadi nggak dapet uang tambahan cuma makan malam aja." - Dicka (22)
“Kalo gue lembur diitung sebagai pendapatan tambahan sih, dan terhitung lumayan, cuma lembur itu harus ngajuin dulu ke atasan dan gimana mereka di acc atau nggaknya, jadi nggak bisa seenaknya kita ngambil lembur gitu aja." – Meli (22)
Aturan lembur di setiap perusahaan pastinya beda-beda nih guys, dari cara hitung lembur, waktu mulainya sampe nominal per jam-nya. Sistemnya pun beda-beda, ada perusahaan yang menghitung lembur itu ketika kita bekerja di luar jam kerja kita, ada juga yang hanya menghitung jika kita kerja di luar jam kerja di weekend saja, atau malah ada juga yang nggak menghitung waktu lembur itu dan menganggapnya sebagai loyalitas terhadap perusahaan saja.
Jadi sebenernya setiap perusahaan punya aturan sendiri-sendiri soal waktu lembur ini, jadi kita harus banget nanyain soal permasalahan ini di saat wawancara kerja, supaya kita nggak kayak beli kucing dalam karung pada saat mulai kerja. But then again, pelajarin dulu aturan mainnya yang udah diatur juga oleh pemerintah.
Written by Ghea Dwi Yulinda (Gogirl! Apprentice)
Photo Source: shutterstock, starberita.com
0 Comments