Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Manajemen Konflik: Strategi Penyelesaian Konflik


Terdapat lima strategi dalam menyelesaikan konflik, yaitu; penghindaran, akomodasi, kompetisi, kompromi, dan kolabolarsi.


1. Penghindaran (Avoidance)

Strategi ini dikenal juga dengan gaya kura-kura (turtle style) di mana seekor kura-kura lebih senang menarik diri dan bersembunyi di balik tempurungnya jika terjadi sesuatu masalah. Strategi ini digunakan oleh pihak yang mengalami konfli dan menyelesaikannya dengan cara menghindar dari persoalan maupun pihak-pihak lain yang dapat menimbulkan masalah.

Strategi pertama ini merupakan strategi untuk suatu situasi di mana akan terjadi kerusakan atau kerugian yang besar yang ditimbulkan oleh suatu konfrontasi dan tidak seimbang dengan upaya peneyelesaian konflik yang akan dilakukan. Penghindaran merupakan strategi bagi pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Strategi ini dilakukan dengan mengulur waktu, memberikan kesempatan diskusi yang lebih luas, atau menyatakan seolah-olah konflik tidak pernah terjadi.

2. Akomodasi (Acomodate)

Strategi ini dikenal juga dengan gaya rusa (deer style) di mana gaya ini mengutamakan hubungan yang baik dan kepentingan pribadi menjadi tidak penting, serta berusaha untuk menjaga kerukunan. Strategi akomodasi digunakan untuk suatu situasi di mana suatu permasalahan sangat penting bagi pihak lain, strategi ini dilakukan dengan memberi kesempatan pada pihak lain untuk mengatur dan cara-cara pemecahan masalah memberikan prioritas kepada pihak tersebut. Strategi ini dilakukan engan memberikan kepercayaan, melakukan kerjasama, atau membiarkan pihak lain menentukan langkah-langkah pemecahan masalah.

3. Kompetisi (competition)

Strategi ini dikenal juga dengan gaya ikan hiu (shark style) dimana suatu pihak berupaya menaklukan pihak lain untuk menerima solusi konflik yang ditawarkan. Strategi kompetisi digunakan untuk suatu di mana satu pihak lainnya. Walaupun strategi ini mungkin dapat memicu konflik lanjutan namun bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan. Startegi ini dilakukan dengan memperlihatkan bahwa satu pihak lain, mendomonstrasikan keahlian yang dimiliki atau memperlihatkan kekuatan yang ada pada pihak yang berada dalam posisi yang lebih baik.

4. Kompromi (compromize)

Strategi kompromi digunakan untuk suatu situasi dimana masing-masing pihak berada dalam kekuatan yang seimbang dan mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan jalan tengah dari kedua pihak.

Strategi ini dikenal juga dengan gaya rubah (fox style) dimana satu pihak lebih memilih untuk mengalah dan melakukan kompromi untuk mencapat tujaun dan terjadinya hubungan baik dengan pihak lain. Strategi ini dilakukan dengan saling memberi dan menerima (take and give) atau memberikan dan menawarkan (give anf offer) solusi konflik secara bersamaan. Strategi ini juga dapat dilakukan dengan meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

5. Kolaborasi atau integrasi (collaboration or integrative)

Strategi ini dikenal juga dengan gaya burung (owl style), gaya ini berupaya menyelesaikan konflik dengan mencari pemecahan masalah yang haru sejalan dengan kepentingan pribadi maupun pihak lain. Strategi kompromi digunakan untuk suatu situasi di mana pihak-pihak yang terlibat konflik mempunyai tujuan yang sama dan memiliki komitmen semua pihak untuk saling mendukung dan memperhatikan. Strategi ini menuntut keseriusan dan kemaun yang sungguh0sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan bersama.

Strategi ini dilakukan dengan menyatukan pikiran antar pihak yang berkonflik menjadi suatu tindakan pemecahan persoalan bersama dengan menggabungkan sumber daya - sumber daya yang dimiliki oleh kedua pihak yang sedang berkonflik.

Dari kelima strategi di atas selanjutnya dapat ditetapkan lima langkah yang dapat dilkukan guna menangani konflik, yaitu:
  1. Menerima dan mendinisikan pokok masalh yang menimbulkan ketidakpuasan.
  2. Mengumpulkan keterangan dan fakta.
  3. Menganalisis dan memutuskan.
  4. Memberikan jawaban.
  5. Tindak lanjut.

Lihat artike sebelumnya : 

Post a Comment

0 Comments